KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya
panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya. Akhirnya
saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah Pendidikan Jasmani guna memenuhi tugas
dari Guru Mata Pelajaran untuk mengganti ketidak hadiran saya dalam kegiatan
renang. Berbagai kesulitan telah saya alami, baik dalam pencarian materi maupun
dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini disiapkan dengan upaya dan usaha
saya yang dirasakan semaksimal mungkin, tetapi saya berkeyakinan ini tidak akan
mencangkup kepada semua hal-hal yang termasuk kedalam Materi Renang dan saya
berkeyakinan ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembacanya walaupun sedikit.
Hal ini di sebabkan karena terbatasnya kemampuan Saya.
Dalam penulisan
makalah ini, saya sebagai penulis menyadari bahwa masih jauh dari sempurna,
maka saya dengan penuh kerendahan hati menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun.
Sumpiuh,
10 Februari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
1)
Kata pengantar..............................................................................................1
2)
Daftar
Isi..........................................................................................................2
3)
BAB I PENDAHULUAN................................................................................3
1.
Dasar
2.
Maksud dan Tujuan
3.
Rumusan Masalah
4)
BAB II PEMBAHASAN
1.
Sejarah Perkembangan Renang di
Indonesia ................4
2.
Renang Gaya
Dada........................................................6
3.
Teknik-teknik Renang Gaya Dada.................................7
4.
Renang Gaya
Bebas......................................................11
5.
Teknik-teknik Renang Gaya Bebas..............................11
6.
Renang Gaya Punggung................................................15
7.
Teknik-teknik Renang Gaya Punggung........................15
5)
BAB III PENUTUP.........................................................................................17
1.
Saran
6)
Daftar Pusaka.....................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1. Dasar
Pembuatan
makalah ini tentang “Renang gaya bebas, gaya punggung, dan gaya dada” yang
dibuat untuk memenuhi tugas Pendidikan Jasmani dan Olahraga serta menambah
wawasan saya tentang Olahraga Renang.
2. Maksud dan Tujuan
1. Untuk memperkenalkan dan mempelajari secara
mendalam tentang renang gaya bebas, gaya punggung, dan gaya dada
2. Untuk mengetahui teknik-teknik renang gaya
bebas, gaya punggung, dan gaya dada.
3.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1.
Bagaimana sejarah
perkembangan renang di Indonesia ?
2. Apa itu renang gaya dada ?
3. Apa itu renang gaya bebas ?
4. Apa itu renang gaya punggung?
5. Bagaimana
teknik dalam renang gaya dada ?
6. Bagaimana teknik dalam renang gaya
bebas ?
7. Bagaimana teknik dalam renang gaya punggung?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.
Sejarah
Perkembang Renang di Indonesia
Sejak
sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam renang yang indah
dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-orang Indonesia
untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan setiap kolam renang
yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para bangsawan dan penjajah saja.
Memang
waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat banyak, akan tetapi
harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para pengunjung tertentu
tidak bisa membayar tiket masuk untuk berenang.
Salah
satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun 1900 adalah
kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904. Sesuai
dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal dari kegiatan
olahraga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari Bandung.
Pertama-tama
berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse Zwembond atau Perserikatan
Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917, perserikatan ini membawahi 7
perkumpulan yang diantaranya adalah perkumpulan renang di lingkungan sekolah
seperti halnya OSVIA, MULO dan KWEEKSCHOOL.
Selain
Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-perkumpulan berenang
dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun 1918 berdiri West Java
Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa barat dan pada tahun 1927 berdiri pula
Oost Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa Timur yang beranggotakan
kota-kota seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang. Sejak saat
itu pula mulai diadakan pertandingan maupun antar daerah. Bahkan
kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di negeri Belanda.
Dalam
tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan Van de Groen, berhasil
keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-nomor papan 3 meter dan
menara. Pada Far Eastern Games di Manila, Philipina (kini kegiatan itu
berkembang menjadi Asian Games sejak tahun 1951). Kedua peloncat itu juga
menjadi utusan Hindi Belanda.
Di
tahun 1936, Pet Stam seorang Hindia Belanda berdasarkan rekornya 0:59.9 untuk
100 meter gaya bebas yang dicatat di kolam renang Chiampelas Bandung, berhasil
dikirim untuk ambil bagian dalam Olimpiade Berlin atas nama negeri Belanda. Dua
orang peloncat indah masing-masing Haasman di bagian putera dan Kiki Heckle
turut pula ambil bagian dalam Olimpiade Berlin, dimana peloncat putri menduduki
urutan ke 8.
Hingga
tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB telah beranggotakan 12.00
perenang. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 - 1945, kesempatan untuk bisa
berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Oleh karena pemerintahan
pendudukan Jepang, membuka seluruh kolam renang di tanah air untuk masyarakat
umum. Periode tahun 1945, perkembangan olahraga renang di tanah air praktis
menurun, karena saat itu bangsa Indonesia dalam kancah perjuangan melawan
penjajah.
Hingga
tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis berada di bawah pimpinan
Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak tanggal 21 Maret 1951
lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat PBSI.
Kongresnya yang pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan Ketua yang pertama,
Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara dan
komisi teknik.
Sejak
saat itu, olahraga renang Indonesia setahap demi setahap maju dan berkembang
serta selanjutnya dalam tahun 1952, PBSI menjadi anggota resmi dari Federasi
Renang Dunia - FINA (singkatan dari Federation Internationale de Nation). dan
International Olympic Committee (IOC).
Hingga
tahun 1952 telah terdaftar sebanyak 29 perkumpulan, tergabung dalam PBSI. Oleh
karena itu kemudian didirikan top-top organisasi olahraga berenang di tingkat
daerah. Perkembangan olahraga berenang di Indonesia kian hari kian berkembang,
hal ini ditandai dengan penyelenggaraan perlombaan renang hampir setiap tahun
di tingkat nasional. Begitu pula
halnya dalam setiap pelaksanaan
Pekan Olahraga Nasional (PON), cabang olahraga renang menjadi nomor-nomor
utama.
Dengan
makin berkembangnya prestasi olahraga renang di Indonesia pada tahun 1952,
Indonesia mengirimkan duta-duta renangnya ke arena Olympiade di Helsinki,
kemudian tahun 1953 kembali Indonesia ambil bagian dalam Youth Festival di
Bukarest. Pada tahun 1954 regu polo air Indonesia dikirim untuk mengikuti Asian
Games ke II di Manila, Philipina.
Pada
tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II, diselenggarakan di Bandung dengan
menghasilkan susunan pengurus yang diketuai oleh D. Seoprajogi, ditambah satu
sekretaris, bendahara dan 3 komisi teknik. Kongres PBSI yang ke III
diselenggarakan di Cirebon, dimana dalam kongres ini memilih kembali
kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap di jabat D. Soeprajogi, ditambah 3
pengurus lainnya.
Untuk
ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957 di Makasar
(sekarang Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan,
diantaranya memilih susunan kepengurusan yang baru dengan ketua D. Soeprajogi.
Kemudian atas permintaan peserta kongres istilah persatuan dalam singkatan
PBSI, diganti menjadi Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam hal ini menjadi
singkatan dari Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia.
Di
tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk pertama
kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di Malang, Jawa Timur.
Berlangsung pula kongres PBSI ke V, dimana pada kongres itu disamping memilih
kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D. Soeprajogi,
juga kongres ini merubah nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI)
menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Perubahan
ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk organisasi olahraga
yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olahraga renang, singkatan
ini juga digunakan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Pada Kongres
di Malang Jawa Timur Ketua PRSI, D. Soeprajogi di dampingi oleh 2 wakil ketua,
dua sekretaris, bendahara, pembantu umum ditambah komisi teknik dengan 2 orang
anggota.
Kemajuan
olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat dan dalam tahun 1962,
berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati, Mohamad Sukri di
bagian putera, sementara Iris, Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni serta banyak
lagi di bagian puteri. Dalam tahun 1963 di Jakarta, kembali PRSI
menyelenggarakan kongres dan berhasil menyusun kepengurusan baru dengan ketua
umum D. Soeprajogi. Selanjutnya di dampingi 3 orang ketua, 2 orang renang,
loncat indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres PRSI ke
VI itu adalah merubah kembali istilah \"Persatuan\". Hingga sekarang
PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Meskipun
dalam falsafahnya bahwa olahraga itu tidak bisa dikaitkan dengan politik. Namun
dalam kenyatannya perkembangan politik di dalam negeri pada waktu itu membawa
pengaruh besar terhadap perkembangan olahraga.
Pada
tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta olahraga GANEFO, dimana
pesertanya ada beberapa negara yang memang belum menjadi anggota FINA. Untuk
menghindarkan kemungkinan adanya skorsing, Indonesia dalam hal ini PRSI
mengambil langkah pengunduran diri sebagai anggota FINA. Pada tahun 1966,
Indonesia kembali menjadi anggota FINA. Pada tahun itu Indonesia mengambil
bagian dalam Asian Games ke V di Bangkok.
Musyawarah
PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada tanggal 24 - 27 April 1968.
Salah satu keputusannya mengukuhkan kepengurusan baru PRSI dengan ketua umum
tetap dipercayakan kepada D. Soeprayogi, di tambah dengan 2 orang ketua, 2
sekretaris, bendahara dan panitia teknik yang terdiri atas 3 orang
masing-masing untuk renang, loncat indah dan polo air.
2.
Renang
Gaya Dada
Ada
Beberapa macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada atau gaya katak
adalah berenang dengan posisi dada menghadap
ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki
menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping
seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan
tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan
dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan
tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
Gaya
dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air
dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya
dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling
lambat.
Gaya dada adalah gaya renang
pertandingan yang pertama berkembang. Mulai popular ketika pada tahun 1875
perenang MATTHEW WEBB dengan menggunakan gaya dada, menjadi orang pertama
merenangi teluk Channel(Kanal)di inggris. Sejak tahun 1930 mulai dipisahkan
antara gaya dada dengan gaya kupu-kupu dada yang kemudian menjadi cikal bakal
renang gaya kupu-kupu.
3. Teknik Renang Gaya Dada
1. Gerakan kaki
(Kicking)
a.
Gerak kaki pada
gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang cenderung membentuk gerak kaki
dolpin (whip kick) , dimana pada saatfase istirahat yaitu fase ketika kedua
tungkai kaki bagian bawah di tarik serentak mendekati pinggul dan kemudian
setelah fase itu di kerjakan pergrlangan kedua kaki diputar mengarah keluar
hingga membentuk sudut +50’’ , kemudian dari posisi ini kedua kaki melakukan
gerak menginjak dan diakhiri dengan menendang sehingga kedua kaki bertemu lurus
kebelakang . Gerak ini sering disebut dengan istilah propeller , dimana
pergelangan kaki dan tungkai kaki bagian bawah berfungsi sebagai alatnya .
b.
Beberapa
perenang ada yang melakukan akhir dari gerakan kaki menginjak dan menendang itu
hingga tumit kaki sedikit naik keatas permukan air, hal ini disebabkan kaki
yang bersangkutan sangat lentur (flexible) .
c.
Keuntungan yang
diperoleh oleh perenang yang mempunyai kelenturan kaki tinggi, biasanya
dimanfaatkan pada akhir dari ledutan dengan membuat gerak kaki dolpin di bawah
permukan air .
d.
Usahakan pada
saat kedua kaki ditarik mendekati pinggul dilakukan semaksimal mungkin ,
sehingga sikap ini dapat melakukan rangkaian gerak berikutnya dengan lebih
kuat. Apabila pada waktu melakukan gerak menarik tungkaikaki bawah agak berat
dilakukan , maka gerak itu dikerjakan dengan bantuan sediokit kedua belah paha dibuka
.
e.
Meningkatkan
kecepatan padasaat melakukan gerak kaki adalah sangat diperlukan dan penting .
Kaki akan mendapat akselerasi dan mencapai tingkat kecepatan maksimum, hanya
karena kedua kaki setelah mengerjakan tendangan dan menutup lurus di belakang .
Gerak yang dilakukan kaki itu akan memperoduksi tenaga gaya angkat (lift force
)ke arah depan .
Beberapa bentuk
latihan
a.
di tepi kolam
renang dengan memegang pari/tepi , dilakukan rangkaian gerak secara berjenjang
.
b.
Bila
menggunakan papan latihan sambil jalan di kolam dangkal.
c.
Tanpa
menggunakan papan latihan , kedua lengan lurus kedepan.
d.
Bisa diberikan
dengan sikap terlentang , lakukan rangkaian gerak kaki gaya dada.
2. Pernafasan
(Breathing)
Bentuk bentuk
latihan
a.
Di kolam
dangkal : membelakangi dinding atau menghadap dinding kedua lengan di lipat di
belakang punggung , lakukan irama mengambil nafas dari permukaan air melalui
mulut dengan sikap pandangan kedepan , di mana dada sedikit di angkat, kemudian
masukan bagian muka ke permukaan air dengan menundukan kepala. Buanglah
sisa-sisa pembakaran di bawah permukaan air melalui hidung. Latihlah
rangkaian gerak ini hingga menjadi terbiasa, dan biasanya apabila sudah
terlatih dengan gaya kupu-kupu , latihan tidak dikerjakan sebab langsung dapat
menguasai.
b.
Untuk
memperoleh gerak pernafasan baik pada gaya dada, cukup di kombinasikan dengan
kaki.
3. Kordinasi
kaki-nafas
Kordinasi gerak antara kaki dengan nafasw dikerjakan
dengan dua pendapat, ada yang mengerjakan kepala sebagai kendali , dimana
kepala diangkat kedua kaki mengikuti dengan menarik kearah pinggul dan kepala
kembali masuk permukaan air, kedua kaki melalui sikap kedua pergelangan kaki mengarah
keluar mengerjakan injakan dan tendangan hingga berakhir lurus ke belakang .
Pendapat lain dan juga banyak di kerjakan yaitu, saat kedua kaki mengerjakan
proses menginjak dan menendang hingga lurus ke belakang, kepala di angkat dan
selanjutnya kepala masuk kepermukaan air justri kedua kaki ditarik mendekati
pinggul (saat melakukan fase istirahat)
Beberapa bentuk
latihan
a.
Di kolam
dangkal ; kedua tangan memegang tepi atau parit kolam lakukan rangkaian gerak
dengan mengguankan prinsip gerak tersebut di atas.
b.
Dengan
menggunakan papan latihan kedua tangan memegang papan latihan gunakan rangkaian
gerak baik menurut pendapat pertama maupun mengikuti pendapat kedua.
c.
Untuk
memperoleh kordinasi yang baik bisa di berikan tanpa menggunakan papan latihan
kedua tangan berada lurus di samping tubuh , prinsip yang sama seperti
mengguanakan papan latihan dapat di lakukan di sini.
d.
Bisa juga tanpa
menggunakan papan , kedua lengan tidak lus di samping, tetapi di lipat di
punggung . Hal ini di kerjakan terutama untuk menghindarkan tangan melakukan
gerak ekstra untuk membantu tubuh maju sehingga latihan yang di kerjakan tidak
efektif lagi.
4. Rotasi tangan
(Hand Rotation)
a.
Rotasi gerak
pada Versi Amerika Utara; tidak menggunakan push (Outward and catch – pull
recovery atau fase membuka atau menangkap – fase menarik –mfase istirahat).
b.
Rotasi gerak
Versi Eropa Timur; menggunakan fase mendorong (push), dengan rangkaian fase
membuka dan menangkap – fase menarik –fase mendorong – fase istirahat atau
Outward and catch – pull – push –recivery.
c.
Pelatih renang
asal Canada, memodifikasi gerak gaya dada Versi Eropa Timur dengan sedikit
mengubah pada saat tangan akan melakukan fase mendorong di ubah menjadi fase
menyapu kedalam (in ward sweep) dimana sapuan dari telapak tangan itu bertemu
di depan hingga lengan membentuk paru lembing.
d.
Kedalam lengan
atau tangan / lengan di bawah permukaan air ketika melakukan fase istirahat
sekitar 15-20 cm, bagi Versi Amerika Utara.
e.
Kedalaman
lengan /tangan di bawah permukaan air ketika melakukan fase istirahat sekitar
25-30 cm. Bagi Versi Eropa Timur.
Pada dasarnya
rotasi tangan terdiri dari: VERSI AMERIKA UTARA
a.
Fase istirahat
(recovery), saat kedua lengan lurus di depan.
b.
Fase membuka
keluar (Outward), saat kedua tangan membuka keluar hingga lebih lebar dari
perpanjangan garis bahu.
c.
Fase menangkap
(cetch) , fase ini di lakukan setelah akhir dari melakukan fase membuka ,
dimana saat mengerjakan fase ini usahakan sikut tinggi (high elbow) untuk
memutar pergelangan tangan .
VERSI EROPA TIMUR
a.
Fase istirahat
(recovery) , saat kedua tangan lurus di depan
b.
Fase membuka
keluar (Outward)m , saat dimana kedua tangan membuka kesamping hingga
memperpanjang garis bahu sudut yang di bentuk antara telapak tangan dengan
permukaan air pada saat menyapu keluar adalah 30-45.Dan sudut yang di bentuk
antaraa lengan bawah dengan tangan pada pergelangan adalah 15-30.
c.
Fase mendorong
kedalam (push) fase ini di lakukan setelah berakhirnya fase membuka keluar, di
mana saat melakukan fase mendorong kedua telapak tangan saling berhadapan
serentak dengan menutup telapak tangan hingga bertemu , kedua siku dengan juga
menutup keduanya bertemu pada saat garis lurus di bawah dagu.
VERSI CANADA
Versi ini berkembang dari Versi Eropa Timur, sehingga
beberapa fase yang di kerjakan pada versi Eropa Timur juga di kerjakan pada
versi Canada. Fase istirahat dan fase membuka keluar tetap sama dan perbedaanya
terletak pada fase mendorong, fase menutup kedalam (Inward sweep) di lakukan
setelah berakhirnya fase membuka keluar di lanjutkan dengan melakukan sapuan
atau ayunan dimana kedua belah siku tidak perlu bertemu dan cukup hanya kedua telapak
tangan.Agar diperhatikan pada saat melakukan sapuan ke dalam posisi telapak
tangan dengan air membentuk sudut antara 30-45. atau rata-rata 40.
5. Kordinasi
nafas- tangan
a.
Pada Versi
Amerika Utara ambil nafas di lakukan pada saat tangan melakukan akhir fase
menarik.
b.
Pada versi
Eropa Timur ambil nafas di lakukan pada saat melakukan fase mendorong.
c.
Sama seperti
pada versi Eropa Timur, maka versi Canada mengambil nafas di lakukan pada saat
melakukan sapuan tangan kedalam (Inward sweep) .
Beberapa bentuk
latihan
a.
Dengan
menggunakan papan latihan, lakukan kordinasi gerak antara tangan dengan nafas
seperti halnya latihan tangan .
b.
Berpasangan di
mana saat satu rekanya melakukan rangkaian korinasi tangan dengan nafas, maka
rekan lainya mengepit kedua kaki dan memegang pinggul atau paha yang
bersangkutan.
6. Renang lengkap
( kordinasi kaki- nafas- tangan)
Beberapa bentuk
latihan
a.
Dapat di
berikan dengan bentuk latihan Catc – up .
b.
Pada saat
tertentu di usahakan tidak banyak menggunakan papan .
7. Perbaikan gaya
Seperti pada gaya renangan lain-lainya , maka beberapa
bentuk kesalahan sering terjadi pada gaya dada. Adapun bentuk-bentuk kesalahan
yang terjadi seperti:
a.
Posisi lutut
turun , akibatnya pinggul naik:
Apabila terjadi
kasus seperti ini, upaya penanggulanganya adalah berlatih dengan menggunakan
papan latihan dengan prisip gerakan dikerjakan yaitu saat melakukan fase
istirahat pada kaki yaitu saat dimana kedua tungkai kaki bawah di lipat hingga
mendekati pinggul, bentuk-bentuk di kerjakan dengan konsep tidak membentuk
sudut sebagai akibat lutut yang di turunkan kebawah, melainkan sebagai akibat
lipatan tunkai kaki bawah ke atas hingga mendekati kepinggul.
b.
Mengambil nafas
terlalu dini:
Bila terjadi
semacam ini dilakukan bentuk perbaikan dengan mengulang kembali rangkaian gerak
pada kordinasi nafas dengan tangan.
c.
Kaki tidak
mampu maksimal melakukan lipatan dan membuka ke samping.
Penanggulangan
dengan melatih kaki dengan menggunakan papan atau mengambil sikap terlentang
untuk mengerjakan kaki gaya dada, di mana saat melipat , lakukan gerak kaki
menarik ke arah pinggul dan bukan gerakan melipat itu di lakukan sebagai akibat
turunya lutut.
d.
Melakukan
tarikan terlalu dalam;
Melakukan
tarikan terlalu dalam pada gaya dada , bisa berakibat terhentinya gerakan di
saat akhir tarikan . Selain itu bentuk, tarikan ini tidak saja menjadi tahanan
bagi daya luncur renangan, tetapi yang jelas hal semacam ini akan mengurangi
akselerasi dari renang yang bersangkutan.
4. Pengertian Renang Gaya Bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi
dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian
digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki
secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang
gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat
lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala
berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk
menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas
merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak
terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan
beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju
di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa
orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
5. Teknik
Renang Gaya Bebas
1.Posisi Badan
Posisi badan harus horizontal. Walaupun
kaki masih cukup dalam di dalam air. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
agar posisi badan sejajar / horizontal yaitu :
• Dahi dan telinga jangan
sampai berada di atas permukaan air
• Punggung dan pantat
sedikit berada di atas permukaan air
•
Otot – otot perut dan leher rilek.
2. Gerakan Kaki
Gerakan kaki pada renang memberi
dorongan ke depan mengatur keseimbangan tubuh.
Adapun cara melakukan
gerakan kaki pada renang gaya bebas adalah :
• Gerakan kaki dimulai
dari pangkal paha sampai dengan ujung jari
• Pada waktu gerakan kaki
ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan kaki.
• Gerakan kaki ke atas
dilakukan lemas (rilek) jangan sampai keluar dari permukaan air.
• Gerakan kaki ke atas dan
ke bawah dilakukan secara bergantian.
• Bentuk – bentuk latihan
gerakan kaki, antara lain :
• Menggerakkan kedua kaki
naik turun secara bergantian sambil duduk di pinggir kolam.
• Dengan sikap salah satu
tangan memegang parit kolam dan tangan yang lain membentuk sudut siku kedua
lurus ke belakang kemudian gerakan naik turun secara bergantian dengan sumber
gerakanpada pangkal paha.
• Latihan gerakan kaki
sambil meluncur. Dimulai dari pinggi kolam dengan salah satu kaki mendorong
dinding, kemudian sambil meluncur kedua kaki digerakkan naik turun dengan
sumber gerakan pada pangkal paha.
3. Gerakan Tungkai
Dalam renang gaya bebas, tungkai kaki
yang utama adalah sebagai stabilisator dan sebagai alat untuk menjadikan kaki
tetap tinggi dalam keadaan streamline. Sehingga tahanan menjadi kecil.
Cara melakukan gerakan
tungkai adalah sebagai berikut :
•Tungkai digerakkan dari
pangkal paha
•Lutut dan pergelangan
kaki melentur
•Ujung kaki lurus
•Dua atau empat atau
delapan gerakan tungkai tiap tua gerakan lengan.
4. Gerakan Lengan
Gerakan tangan gaya bebas
dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
•Gerakan menarik (pull)
Dari posisi lurus ke
depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan
siku dibengkokkan.
•Gerakan mendorong (push)
Setelah siku mencapai bidang vertical
bahu, dilanjutkan dengan mendorong sampai lengan lurus ke belakang.
•Istirahat (Recovery)
Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan
lurus ke belakang dilanjutkan dengan mengangkat siku keluar dari air diikuti
lengan bawah dan jari – jari secara rileks digeser ke depan permukaan air
kemudian jari – jari dimasukkan ke dalam air.
Teknik gerakan lengan pada renang gaya bebas :
•Siku tinggi (di atas air
dan di air)
•Telapak tangan rendah
saat di atas air
•Pergelangan tangan ke dalam
saat memulai
•Tarikan lengan terpusat
pada alur pola gerak
•Ibu jari menyentuh paha
•Pola gerakan lengan
adalah pola gerakan huruf “s”
•Ada dorongan kelajuan
Bentuk – bentuk latihan gerak lengan :
•Berdiri di darat atau di
kolam yang dangkal, kedua kaki dibuka selebar bahu, badan dibungkukkan ke depan
dan kedua tangan lurus ke depan
•Lakukan gerakan menarik,
menendang, dan recovery seperti teknik yang telah dijelaskan diatas, dengan
kedua tangan secara bergantian.
•Latihan gerakan lengan
sambil meluncur, dimulai dari pinggir kolam, gerakan kaki bebas (boleh
digerakkan atau tidak) .
Gerakan – gerakan lengan
pada renang gaya bebas perperan sebagai tenaga
atau penggerak di samping
sebagai pengatur keseimbangan tubuh.
5. Mengapung
Mengapung dilaksanakan dengan posisi
awal berdiri. Mengapun yang dimaksud adalah mengapun pasir di tempat (mengapung
jongkok telungkup). Dalam renang yang sangat mendukung teknik mengapung adalah
dorongan dan tahanan. Jadi setiap gerakan maju dari seorang perenang, tergantung
dari kekuatan tahanan dan dorongan. Tahanan adalah kekuatan yang menahan
perenang untuk kembali yang disebabkan oleh air yang menahannya untuk ke depan.
Dorongan adalah kekuatan yang menyebabkan perenang maju yang dihasilkan oleh
gerakan kaki dan lengan. Tahanan dalam renang ada tiga tipe, yaitu :
1. Tahanan depan (frontal resistance)
2. Tahanan gesekan air ( skin tiction)
3. Tahanan pusaran air ( Eddy resistance)
Setiap
tahanan yang disebabkan letak badan yang tidak tepat, akan mengurangi kecepatan
perenang.
6. Meluncur
Luncuran dalam
renanggayabebas pada hakikatnya sama dengan luncurangayarenang yang lain
(kecualigayapunggung atau telentang), luncuran ada dua macam, yaitu :
a. Luncuran Pasif
Adalah
luncuran yang diakibatkan oleh kegiatan orang lain yang menolong. Luncuran ini
dapat dilakukan dengan cara :
• Luncuran dengan
pertolongan dua orang
• Luncuran dengan
pertolongan satu orang dengan cara menarik lengannya.
• Luncuran dengan
pertolongan satu orang dengan cara didorong tungkainya.
• Luncuran dengan
pertolongan satu orang dengan didukung (dipegang perut dan pahanya)
b. Luncuran aktif, ada 2
macam yaitu :
• Luncuran aktif dari
dinding kolam
• Luncuran aktif dari
dasar kolam
Tarikan
renang gaya bebas adalah sumber pokok dari luncuran dan oleh perenang dijadikan
sebagai satu – satunya sumber dorongan atau luncuran.
7. Pernapasan
Pernafasan pada gaya bebas sangat
mempengaruhi badan dalam streamrine. Putaran kepala untuk pernafasan haruslah
dilaksanakan dengan axl (sumbu putaran) garis sepanjang badan. Sehingga kepala
tidak akan naik terlalu tinggi dari permukaan air. Pengambilan udara dilakukan
dengan mulut. Dengan kata lain, pengambilan nafas dilakukan melalui mulut
dengan cara memiringkan kepala ke kanan atau ke kiri dimulai setelah akhir dari
gerakan tangan menarik (pull). Kemudian setelah istirahat (Recovery) kepala
segera masukkan ke dalam air keluarkajn udara dari mulut. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari masuknya air ke hidung dan untuk mempersingkat waktu
pengambilan udara karena harus dilakukan dengan cepat.
a. Cara –
cara pengambilan nafas :
• Lengan kanan diayunkan
ke belakang sampai dibelakang pantat. Bersamaan dengan gerakan ini, kepala
menengok kea rah kanan sambil membuka mulut dan menghirup udara. Lengan kiri
bergerak ke atas air menuju kea rah depan. Pada saat yang sama melakukan
gerakan lengan kanan dan menghirup udara.
• Lengan kiri diayunkan ke
belakang seperti halnya lengan kanan tadi, lengan kanan bergerak ke depan.
Kepala kembali menghadap ke dasar kolam sambil menghembuskan udara melalui
hidung atau mulut air.
• Sikap awal berdiri
kangkang mukabelakang di dasar kolam dangkal
• Badan membungkuk, lengan
kanan kea rah depan, lengan kiri kea rah belakang.
• Kepala masuk ke dalam
air.
b. Bentuk –
bentuk latihan pernafasan
• Menghadap pinggir kolam
dengan kedua tangan berpegangan pada parit (dikolam yang dangkal), rendahkan
kedua lutut hingga kepala masuk ke dalam air. Putar leher ke kanan atau ke
kiri, pada saat mulut berada di atas permukaan air hirup udara sebanyak –
banyaknya melalui mulut, kemudian putar kembali dan pada saat mulut berada di
dalam air keluarkan udara.
• Latihan mengambil nafas
diawali dengan meluncur dari pinggir kolam.
6. Renang Gaya Punggung
Gaya punggung adalah berenang dengan
posisi punggung menghadap ke permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa
dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua
belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan
mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau
membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berenang gaya punggung,
posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya melihat atas dan tidak
bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi
kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Berbeda dari sikap start perenang
gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang dilakukan di atas balok start,
perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start dari dalam kolam.
Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi
pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua
belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang
yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali dipertandingkan di Olimpiade
Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang dipertandingkan
setelah gaya bebas.
7. Teknik Gaya Punggung
1. Gerakan kaki
a. Kaki kanan dan kiri digerakkan
naik turun secara bergantian (seperti orang yang sedang berjalan /seperti gaya
bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke atas
b. Kaki digerakkan bergantian dengan
cukup cepat agar arah renang Anda tidak melenceng/berbelok
2. Gerakan tangan
a. Posisi awal satu tangan lurus di atas
kepala
b. Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
c. Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
d. Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya
b. Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
c. Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
d. Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya
Jadi tangan kiri dan kanan bergerak
secara bergantian, ketika tangan kiri keluar dari dalam air, tangan kanan masuk
ke dalam air, begitu seterusnya.
3. Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas
3. Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas
Kaki terus bergerak seperti pada
point 1 di atas.
Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah
apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa
melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan
menghitung gerakan tangan.
Gerakan Memutar Olahraga Renang Gaya
Punggung
1. Saat mendekati pinggir kolam,
perenang gaya punggug diperblehkan melakukan satu kali kayuhan gaya bebas untuk
melihat letak dinding kolam.
2. Jangan sentuh dinding kolam
3. Putar tubuh ke depan, luruska kaki
dan tending dindingkolam dengan kaki sekuat tenaga dengan tangan lurus
kebelakang kepala.
4. Lalu gerakkan kaki, bawa kepala
keatas permukaan air, dan lanjutkat gerakan gaya punggung.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
1.
Saran
Saran
saya tidak banyak, saya hanya ingin mengatakan dengan pembuatan makalah ini
semoga saya khususnya dan siswa lainnya lebih memahami tentang renang gaya
bebas, gaya punggung, dan gaya dada.
Saya pun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun. Dan semoga Dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Amin...
DAFTAR PUSTAKA
3.
www.bing.com
10.
http://kholidun1306.wordpress.com/2012/07/15/makalah
10/http://irfandy.blogdetik.com/2011/12/15/makalah-renang-2/
http://www.anneahira.com/gaya-punggung.htm
http://nanopertapan.blogspot.com/2012/03/teknik-renang-gaya-bebas.html
http://www.gudangmateri.com/2010/10/sejarah-pengertian-dan-gaya-renang.html
http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-punggung.html
10/http://irfandy.blogdetik.com/2011/12/15/makalah-renang-2/
http://www.anneahira.com/gaya-punggung.htm
http://nanopertapan.blogspot.com/2012/03/teknik-renang-gaya-bebas.html
http://www.gudangmateri.com/2010/10/sejarah-pengertian-dan-gaya-renang.html
http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-punggung.html
Terimakasi ......
BalasHapus